[Book Review] We Have Always Lived in the Castle by Shirley Jackson

Keluarga Blackwood dan Kastil Megah Misterius nya




Judul Buku : We Have Always Lived in the Castle
Penulis : Shirley Jackson
Genre : Misteri, Suspense thriller
Penerjemah : Prisca Primasari
Penyunting : Dyah Agustine
Penerbit : Qanita
Tebal buku : 272 halaman
ISBN : 978-602-402-117-7


"Nama ku Mary Katherine Blackwood. Umurku delapan belas tahun, dan aku tinggal bersama saudariku Constance..... Seluruh keluarga ku yang lain mati." (hal. 9)

Enam tahun lalu, semangkuk gula yang dibubuhi racun arsenik menewaskan seluruh anggota keluarga Blackwood kecuali dua orang putri, Constance dan Merricat, serta paman mereka, Julian. Constance, sang putri tertua, lolos dari tuduhan pembunuhan, tapi para penduduk desa tak percaya dan mengucilkan keluarga ini. Dua bersaudari dan sang paman pun hidup dalam isolasi dan kesendirian.
Suatu hari datanglah seorang pria bernama Charles yang mengaku sebagai sepupu jauh. Dengan pesona dan karismanya, Charles menjalin keakraban dengan Constance dan Paman Julian. Hanya Merricat yang tetap menjaga jarak dan curiga bahwa dibalik senyum manisnya, Charles hanya ingin menguasai harta keluarga Blackwood. Tapi bagaimana Merricat bisa menyadarkan kakak dan pamannya yang sudah terpesona oleh Charles? Merricat bertekad untuk mengusir Charles meski risikonya adalah Merricat sendiri yang akan tersingkir dari kediaman Blackwood. (Sinopsis dari Goodreads)

Review

Sejujurnya nama Shirley Jackson tidaklah asing ditelinga saya. Shirley Jackson salah satu penulis klasik yang sangat sukses dengan karya horror nya. Bahkan beliau dijuluki Ratu Horror Gothik Amerika. Walaupun begitu saya tidak pernah membaca karya nya  karena saya cukup takut membaca buku horror. Sampai akhirnya penerbit Qanita menerjemahkan karya suspense thriller Shirley Jackson yaitu We Have Always Lived in the Castle. Saya sangat tertarik karena genre buku ini lebih ke arah misteri thriller tanpa embel-embel ada mahluk halus nya. Buku ini juga sukses membuat saya menjadi fans Shirley Jackson!

Buku ini memiliki alur cerita yang sangat kelam, dingin dan misterius. Latar cerita dijabarkan dengan begitu detail. Saya seolah-olah bisa merasakan bagaimana kelamnya kastil megah kediaman keluarga Blackwood dengan misteri yang menyelimuti nya, bagaimana cara keluarga Blackwood mengisolasi diri mereka dari dunia luar, dan bagaimana dingin dan benci nya penduduk desa pada mereka.

Saya sangat suka sekali dengan cara Shirley Jackson menggambarkan setiap sifat karakter nya. Beliau menjabarkan nya secara tersirat namun cukup detail. Seiring dengan alur cerita, kita bisa menafsirkan sendiri bagaimana karakteristik setiap tokohnya. Seperti contohnya, Merricat yang terobsesi dengan hal-hal khayalan dan pikiran kelam nya, Constance dengan agoraphobia parahnya, Paman Julian dengan penyakit pikundan kisah pilu keluarganya, dan bahkan sepupu Charles dengan akal licik dan keserakahan nya yang dapat membangunkan kembali singa kelam keluarga Blackwood yang sudah tertidur lama. Selain itu, sedari awal sang penulis sudah memberikan petunjuk siapa pembunuh sebenarnya keluarga Blackwood. Kita hanya perlu teliti saat membaca nya.

Karakter yang benar-benar membuat saya kagum adalah Mary Katherine Blackwood atau yang akrab dipanggil Merricat. Merricat yang juga berperan sebagai narator utama cerita ini, benar-benar misterius dan kelam sekali. Cara nya menjabarkan cerita sangatlah dingin dan kelam. Saya bagaikan mendengar secara langsung bagaimana suara dingin Merricat dibenak saya. Seiring berjalan nya cerita, narasi Merricat semakin terasa menakutkan sekali. Pikiran Merricat sangat berbanding terbalik dengan sikap nya yang agak kekanak-anak an. Mungkin diluar Merricat hanya terlihat seperti anak  perempuan pemalu yang sangat menyayangi kucing nya, Jonas, namun kita tidak pernah tahu apa yang sebenarnya di benaknya. Don't mess up with Mary Katherine, y'all!

Meski bukan termasuk buku horror dengan banyak penampakan mahluk halus nya, buku ini tetap meninggalkan kesan yang sangat menakutkan. Akhir buku ini benar-benar membuat saya bergidik ngeri.

"Jonas dan aku akan memastikan bahwa tidak akan pernah ada laba-laba yang dekat denganmu. Oh, Constance," kataku, "kita sangat bahagia."







Comments

Popular Posts