My 2019 Reading Recap - Part 1
Tahun 2019 bisa dibilang tahun dimana aku sedikit sekali
membaca buku. Alasannya karena aku terlalu sibuk dengan segala macam
tugas-tugas perkuliahan di semester 5 lalu seperti observasi, wawancara, buat
modul pembelajaran, menghitung statistik yang pusing nya minta ampun, analisis
puisi, menerjemahkan karya sastra, dan presentasi. Jadi ku hanya baca buku
sedikit saja dan kalau liburan panjang saja. Tahun 2019 juga menjadi tahun aku
puasa beli buku. Jika dihitung-hitung, aku hanya membeli buku baru sebanyak 3
kali (tidak sebanyak tahun-tahun sebelumnya). Alasan nya karena masih banyak
novel-novel ku di tahun lalu yang masih belum tuntas dibaca. Oleh sebab itu,
daripada makin banyak menumpuk, lebih baik aku tuntasin baca dulu. Alhasil, reading challenge 2019 ku di Goodreads tidak
mencapai target. Wkwkwk.
Dari target 20 buku, aku hanya bisa menuntaskan 17 buku. Sangat berbanding terbalik dengan reading challenge tahun-tahun lalu yang selalu melampaui target. Dari 17 buku terseut, 4 di antaranya adalah cerita pendek, 4 novel berbahasa inggris, dan 9 lainnya adalah novel terjemahan. Dan kebanyakan bacaan yang ku baca bergenre thriller. Hehehe.
Dari target 20 buku, aku hanya bisa menuntaskan 17 buku. Sangat berbanding terbalik dengan reading challenge tahun-tahun lalu yang selalu melampaui target. Dari 17 buku terseut, 4 di antaranya adalah cerita pendek, 4 novel berbahasa inggris, dan 9 lainnya adalah novel terjemahan. Dan kebanyakan bacaan yang ku baca bergenre thriller. Hehehe.
Di bagian pertama ini, aku akan mereview singkat 10 dari 17 buku yang sudah ku baca di tahun 2019 ini. Beberapa bacaan sebelumnya sudah ku review di blog ini. Sisanya akan ku review singkat di sini dan di bagian berikut nya nanti.
- The Woman in the Window – A.J Finn
Sebenarnya buku ini sudah mulai kubaca dari awal
Desember 2018, tapi karena banyaknya kesibukan jadi baru tuntas dibaca di
Januari 2019. Buku ini menjadi salah satu buku Psychological thriller
favoritku. Buku ini bercerita tentang psikiater yang mengidap agoraphobia. Ia
tidak keluar rumah sama sekali dan sering memantau tetangga-tetangga nya
melalui jendela di rumahnya. Alur dan karakter nya sangat menarik. Sama sekali
tidak membosankan. Aku suka sekali dengan tokoh utamanya, Anna Fox. Cerita ini
juga penuh dengan plot twist yang tak disangka-sangka. Pantas saja A.J Finn
langsung menjadi best selling author karena debut bukunya ini. The Woman in the
Window yang kubaca ini merupakan versi terjemahan dari penerbit Noura. Yang
menariknya adalah, bookmark yang diberikan penerbit Noura adalah foto sang
penulis lengkap dengan tanda tangan dan ucapan terimakasih nya kepada pembaca
di Indonesia.
Oh iya buku ini juga akan tayang adaptasi film
nya tahun ini. Si tokoh utama, Anna Fox akan diperankan oleh tante Amy Adams
yang sudah sering jadi nominasi dan pemenang award bergengsi. Ada juga Julianne
Moore dan Gary Oldman. Cast nya benar-benar gak diragukan lagi! Wah ku sangat
menantikan filmnya. Dari trailer nya sudah pasti film nya bakal menjadi salah
satu film psychological thriller yang menarik.
- Sharp Objects (Segala yang Tajam) – Gillian Flynn
Buku kedua yang ku baca di 2019 ini merupakan buku dari pengarang
genre psychological thriller yang sudah tidak diragukan lagi, Gillian Flynn.
Gillian Flynn ini adalah pengarang novel Gone Girl dan Dark Places yang sudah
diadaptasi menjadi film Hollywood. Bahkan Gone Girl juga banyak menyabet
nominasi Academy Awards. Alur cerita berfokus pada pembunuhan yang terjadi di
kota kecil sekaligus kampung halaman tokoh utama, Camille. Camille yang juga adalah seorang
reporter harus berusaha menggali informasi tentang pembunuhan tersebut. Yah
buku ini tipikal genre Psychological thriller yang penuh dengan plot twist.
Tapi menurut ku plot twist nya sangat mudah ditebak. Hehehe. Karena memang
diriku yang penikmat psychological thriller, novel ini sama sekali tidak
membosankan. Buku ini banyak membahas tentang mental health dan hubungan keluarga.
Walaupun aku bisa dengan mudah menebak plot twist nya, ku masih tidak habis
pikir dengan pelaku pembunuhannya. Yah setiap karakter di buku ini benar-benar
problematic, bahkan menurut ku cuma 1 karakter yang enggak.
Sama seperti dua novel Gillian Flynn lainnya,
novel ini juga sudah diadaptasi ke media lain tetapi bukan film holywood
melainkan serial tv di HBO. Dengan pemeran utama Amy Adams (Ini semua novel
yang kubaca adaptasi nya Amy Adams semua yang meranin. Wkwkwk). Aku baru nonton
series nya sampai episode 3. Tapi sejauh yang ku tonton, serial adaptasi nya
sangat menarik sekali. Bahkan serial nya banyak mendapat penghargaan bergengsi.
Para pemeran utama mini seri, Sharp Objects |
- Gemina (The Illuminae Files, #2) – Amie Kauffman, Jay Kristoff
Buku kedua dari serial science-fiction
favoritku, Illuminae Files! Illuminae Files bercerita tentang perang dan invasi
virus yang berlatar di luar angkasa. Karena mengambil latar luar angkasa, buku
ini banyak menjabarkan tentang hal-hal luar angkasa seperti black hole, worm
hole, dll. Buat kalian yang suka dengan zombie dan luar angkasa, ku sangat
menyarankan untuk baca Illuminae Files ini.
Ku
benar-benar menantikan buku kedua ini dari lama. Selain itu, ku juga suka koleksi bookmark karakternya dari penerbit Spring ini. Bisa dibilang versi
terjemahannya agak lambat terbit. Pembaca harus menunggu selama 2 tahun untuk buku kedua nya terbit. Ku sangat maklum kenapa versi
terjemahannya sangat lama terbit, ya itu semua karena keunikan isi buku ini!!
Yup, Illumine Files jadi buku dengan tampilan paling unik yang pernah kubaca.
Kenapa unik? Nih aku kasih bocorannya sedikit..
Nah karena tampilan halaman nya yang unik,
sudah pasti memerlukan waktu yang lama untuk nerjemahin dan edit buku ini.
Bahkan aku sebagai pembaca juga pusing baca setiap halamannya. Kadang ku harus
mutar balik buku nya, sampai baca berulang-ulang kalimatnya. Tapi sama sekali
gak membuat ku bosan. Wah buku ini benar-benar luar biasa! Jujur, ku lebih suka
buku keduanya daripada buku pertama. Aku suka sekali dengan Hannah, Nik, dan
Ella! Di buku kedua ini juga lebih membuat ku tegang dan makin penasaran. Informasi-informasi lainnya yang masih samar-sama di buku pertama sudah mulai dijabarkan di buku kedua ini. Ku benar-benar puas
bacanya. Sayangnya ku harus menunggu lama buat terjemahan buku terakhirnya,
Obsidio.
- We have always lived in the Castle – Shirley Jackson
Novel ini sudah ku review sebelumnya, Silahkan
baca disini [Book Review] We Have Always Lived in the Castle by Shirley Jackson
Buku Thriller lainnya yang kubaca tahun ini.
Buku ini juga membuat ku menjadi fans Shirley Jackson! Omong-omong, buku ini
sudah di adaptasi ke layar lebar dengan pemeran Alexandra Daddario, Taissa
Farmiga dan Sebastian Stan.
- Shirley Jackson’s Short Stories (Charles, The Lottery, Possibility of Evil)
Berawal dari We have always lived in the
Castle, diriku langsung penasaran dengan karya-karya Shirley Jackson lainnya.
Kebanyakan karya beliau adalah short story. Akhirnya ku mulai baca beberapa
short story Shirley Jackson yang cukup terkenal.
Cerita pendek pertama yang ku baca adalah
Charles. Charles bercerita tentang seorang ibu dan anak laki-laki nya, yang
baru bersekolah di taman kanak-kanak. Anak lelaki nya kerap kali bercerita
kepada dirinya dan suami nya tentang perilaku teman nya, Charles yang sangat nakal.
Ku pikir awal nya ini hanyalah cerita pendek anak-anak biasa. Namun saat
diakhir cerita, aku benar-benar terkejut dan tak bisa berkata apa-apa. Ku suka
sekali cerita pendek ini. Bahasanya sangat ringan seperti cerita anak-anak. Alurnya
cepat (ya, namanya juga cerpen. Wkwk) dan sama sekali tidak membuat pembaca
bosan.
Cerita pendek kedua yang ku baca sekaligus
karya Shirley Jackson favorit ku adalah The Lottery. Cerpen ini bercerita
tentang tradisi pengundian tahunan di sebuah kota kecil. Sekilas cerpen ini
mengingatkan ku dengan Hunger Games tetapi lebih tragis. Seperti biasa,
ceritanya benar-benar tidak tertebak dan mengejutkan. Sederhana namun
benar-benar bisa membuat diriku ngeri. Ku suka sekali dengan cerpen ini!
Cerpen terakhir yang kubaca dari Shirley
Jackson adalah The Possibility of Evil. Cerpen ini berkisah tentang nenek tua
di sebuah kota kecil. Ia tinggal di rumah peninggalan leluhurnya dan memiliki
sebuah kebun mawar yang indah. Tipikal kisah Shirley Jackson yang lain,
penulisan ceritanya cukup sederhana dan mudah dipahami namun lama kelamaan kita
akan mulai merasa ke-horror an nya. Tentu saja dengan ending yang selalu
plot-twist dan tak tertebak.
- Tales from the Shadowhunter Academy – Cassandra Clare
Novel ini sudah ku review sebelumnya. Silahkan
baca disini [Book Review] Tales from the Shadowhunter Academy by Cassandra Clare
- The Shining Girls (Gadis-gadis Gemerlap) – Lauren Beukes
Novel ini sudah ku review sebelumnya. Silahkan baca disini [Book Review] The Shining Girls (Gadis-gadis Gemerlap) by Lauren Beukes
- In a Dark, Dark Wood – Ruth Ware
Novel ini sudah ku review sebelumnya. Silahkan baca disini [Book Review] In a Dark, Dark Wood by Ruth Ware
Mohegan Sun at Pocono Downs - JM Hub
ReplyDeleteGuests of 논산 출장안마 this resort have access to several shopping areas and shopping 충주 출장마사지 and shopping areas, including retail 사천 출장샵 outlets, restaurants and a 강원도 출장안마 large-scale shopping center. 과천 출장샵 The